2/14/20

Pernah


Saya rasa, beberapa orang pernah cukup beruntung memiliki sosok seperti ini.

Dengannya, semua hal terjadi biasa-biasa saja, tapi segala sesuatu seperti terletak pada tempatnya. Meninggalkan kesan berbeda yang kau enggan tanggalkan dan buang jauh-jauh.

Kau suka sekali berbicara padanya, tentang hal-hal tidak penting, atau cerita-cerita yang selama ini kau simpan sendiri karena tahu tidak akan punya tempat di telinga yang lain. Entahlah, bisa jadi karena dia adalah satu-satunya yang memandang sama. Kalian seolah berada dalam satu frekuensi.

Meskipun tidak dalam ikatan khusus, kau tetap saja berpikir ini eksklusif karena dia tahu banyak tentangmu melebihi yang lain, kau juga paham apa-apa yang ia suka dan tidak. Setiap kali melihat sesuatu yang ia gemari, kau akan teringat. Namun, sering kali kau khawatir, apakah ini bukan sesuatu yang tidak semestinya? Kau tidak ingin menjadi sentimental, tapi apakah dia menempatkanmu di posisi yang sama?

Lalu, kau tidak bisa berhenti membayangkan bagaimana jika suatu hari kalian tidak lagi melakukan semuanya, seperti biasa. Terutama, karena kalian sudah terlampau sering berbagi, menanyakan kabar, dan mencari kehadiran satu sama lain.

Kau jadi lupa, bahwa hal yang berulang bukan berarti tanpa tamat.
Berdua, bersama-sama, bukan berarti sudah tepat.

No comments:

Post a Comment