1/23/20

Sisa Akhir Tahun


Sudah hampir satu bulan dua ribu sembilan belas pergi, tapi rasanya dua ribu dua puluh belum juga dimulai. Saya masih merampungkan satu-dua hal sisa setahun lalu sembari terbata-bata mengeja resolusi yang akan saya gantung di dinding kamar dan lupakan setelahnya. Sementara itu pagi dan malam tidak menunggu saya untuk menunaikan tugasnya setiap hari.

Jika diingat-ingat, saya dan dua ribu sembilan belas bekerja sama dengan baik sekali. I was lucky enough to be part of so many things and communities that kept me going, mengejutkan diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan, menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru, serta tentu saja yang menjadi highlight, menyelesaikan studi dengan diri yang lebih segar yet (somehow) more depressed dari empat tahun ke belakang. Walaupun saya juga tidak akan lupa bahwa di tahun yang sama negeri ini pernah begitu terbelah dan berubah wujud serupa panggung dagelan dengan caranya yang paling ekstrem. Tinggal di Indonesia menjadi terasa seperti bermain di sebuah film yang naskahnya ditulis oleh penulis inkompeten. Penuh konflik, entah alasannya apa, logikanya di mana, yang penting dalam cerita ini ada konflik dan dramanya. Dan, layaknya sejarah, tidak semuanya berakhir bahagia.

Meski begitu, seperti pula negeri ini, usia dan pengalaman rupanya belum membuat saya banyak belajar. Banyak yang berubah, tetapi beberapa yang lain menolak berubah dan saya biarkan demikian. Sebuah upaya merekam jejak dari hari-hari kemarin.

Saya tidak punya bayangan sama sekali akan seperti apa waktu-waktu berikutnya akan berlalu, apa saja yang menunggu di depan, yang pasti segalanya tidak akan lebih mudah. Saya, siap atau tidak, harus bergabung dalam perjalanan.

Here's to a ffffresh start and more laughter and less bitter towards the world.

A place to meet and learn, @thebookclub.mks.

Makassar International Writers Festival 2019.
Participating in this event was the best feeling
I've ever experienced the whole year.

Makassar, 24 September 2019. I can still smell the tear gas.
   
Definisi capek tapi senang: BBW Makassar 2019.

Unofficially graduated, 15 November 2019.

*p.s.: Well, I don't know, I feel like I haven't thanked my friends enough since we spent most of the time together last year. So yeah, thanks, a lot. Thank you, thank you, thank you for the endless support. I am beyond grateful to have friends who took care of me when I look like a giant sack of trash and not judging stupid things I did. I often don't feel like I deserve it but I couldn't do this myself.

*p.p.s.: And also, thank you for being there, ReyIt wasn't easy dealing with this walking mess, I know. I'll do better this year.

2 comments:

  1. Selamat untuk pencapaianmu, Qiva. Berbanggalah!

    Tahun ini pasti lebih menyenangkan untukmu!

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo, terima kasih sudah mampir. semoga kebaikan selalu menyala untukmu juga! :)

      Delete