9/16/16

30 Days Writing Challenge | 24: A Lesson I've Learned


Baru saja mengumpulkan niat, kekuatan, dan inspirasi untuk memenuhi challenge ke-24 ini.

Dikit lagi, mak!

Day 24: Write about a lesson you've learned the hard way.

Saya pernah begitu larut dalam sebuah hubungan. Menggantungkan segala harapan dan kebahagiaan saya pada satu orang. Jika dia murung, saya ikut cemberut seharian. Saat dia memperlakukan orang lain sama seperti dia memperlakukan saya, saya segera saja merasa tidak spesial dan tidak berharga. Hingga tiba saat dia melenggang pergi dari kehidupan saya, saya terpuruk dan merasa semesta tidak pernah memberi kesempatan untuk saya berbahagia.

Long story short. Until, one day I said to myself that is enough. Terlalu bodoh bagi saya jika membiarkan orang lain memengaruhi dan mengendalikan cara kerja hati dan pikiran saya, sementara di sudut kamar saya setengah mati menghapus air mata dan tak ada yang peduli. Ya, beberapa memang terlihat peduli, but that's not the point.

Saya mengumpulkan kepercayaan diri kembali dengan susah payah. Bahwa diri saya jauh lebih berharga dari apa pun yang telah membuat saya merasa seperti sekadar mainan bekas; ada tidak dilirik, tidak ada tak dirindukan. Terlupakan dan tidak istimewa.

I must do what's the right for me. For my own sake, my own happiness, my own well-being.

Kini saya menjalani hidup dengan lebih santai dan tanpa beban yang berarti, terkecuali tanggung jawab untuk memantaskan diri untuk doa-doa kebaikan yang saya panjatkan setiap hari. Sebab saya percaya hal-hal baik diciptakan untuk yang baik, pun sebaliknya. Sisanya, saya percayakan pada Sang Maha Pendengar segala doa. :)

No comments:

Post a Comment