1/21/16

Senandung Elegi

Courtesy of Tumblr

Listrik padam,
malam diam.

Berkas cahaya dari lilin,
menjelma suam atas dingin.

Adikku memetik gitar,
di sudut ruangan membahana getir.
Engkau masih yang terindah
indah di dalam hatiku
mengapa kisah kita berakhir yang seperti ini
Aku tertunduk,
dengan debar yang hanya menyebut namamu,
dengan benak yang hanya mengingat tentangmu.
Hampa kini yang kurasa
menangis pun ku tak mampu
hanya sisa kenangan terindah dan kesedihanku
Realita menampar hati,
tegaskan kisah kasih tak sampai.

Aku rebah penuh gamang,
sungai kecil di pipi membuat geming.

Aku rindu,
kau.

2 comments: