Aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini
Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu, sayang
tanpa mereka sadari bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia
padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan
sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini*
"Belajar Jadi Habibie" adalah sebuah drama yang dipentaskan oleh Scive sebagai proyek terakhir sekelas sekaligus ujian praktik seni budaya dan bahasa Indonesia. Drama ini berkisah tentang percintaan Romeo dan Juliet versi Indonesia, Habibie dan Ainun, yang diadaptasi dari buku pun film Habibie dan Ainun dan diubah seperlunya untuk kebutuhan pementasan.
Persiapan kami hanya berlangsung dalam waktu dua minggu. Memilih kru dan pemain, menulis naskah (yang perlu revisi berkali-kali karena ide yang terus berkembang setiap latihan), latihan yang diselingi tawa pun cekcok, menyiapkan kostum dan backsound, pembuatan properti sehari semalam (sampai pake acara nginap), sampai kami tiba pada puncak dari segalanya tanggal 24 Maret di aula sekolah.
Dari 9 kelas, kami tampil pada urutan kedua dan syukurlah apa yang kami lakukan dua minggu belakangan tidak berakhir sia-sia. Penonton yang terdiri dari guru dan siswa sangat antusias menyaksikan drama kami. Tertawa saat pemain melakukan hal konyol, ikut tegang ketika adegan berubah dan menampilkan Habibie dan Ainun bertengkar hebat, hingga akhirnya dengan malu-malu menghapus sudut mata yang basah menyaksikan agedan meninggal Ainun. Dan di akhir semuanya, tepuk tangan dan sorak-sorai meriah diberikan penonton saat tirai ditutup tanda berakhirnya pertunjukan.
Selamat, Scive. Proyek terakhir kita sudah selesai, tetapi Belajar Jadi Habibie tidak berhenti sampai di situ. Belajar Jadi Habibie bukan sekadar judul drama tetapi juga hal yang perlu kita terapkan dalam keseharian. Bagaimana kegigihan sosok B. J. Habibie dalam mewujudkan mimpinya, pun tentang kesetiaan yang ia miliki kepada negara dan pasangan hidupnya.
Yuk, belajar jadi Habibie.
No comments:
Post a Comment