Saking sibuknya belajar (halah) dan mengurus segala tetek-bengek urusan sekolahan yang semakin ribet di penghujung semester, saya jadi tidak punya cukup waktu untuk melakukan hal-hal yang saya senangi. Nongki bareng teman, kelayapan nonton semua stand up comedy show yang diadakan di kota saya, cuci mata di toko buku, dan yang paling penting, berbagi kisah dan baca novel.
Segalanya terasa berlalu begitu cepat. Waktu 24 jam dalam sehari tak lagi terasa cukup untuk melakukan banyak hal, termasuk bersenang-senang dengan buku non-pelajaran. Namun, setelah sejak 10 hari pertama bulan Januari di mana saya terakhir kali menyentuh novel, hari ini saya akhirnya memutuskan lari dari kenyataan sejenak dan larut dalam kisah dalam genggaman. Adalah Walking After You milik Windry Ramadhina yang menemani pelarian saya.
Kerinduan saya terhadap rangkaian kalimat-kalimat indah dalam novel segera pupus setelah menamatkan buku ini dalam sehari. Pengin, sih, lanjut membaca lebih banyak novel. Tetapi kenyataan menjewer kuping saya untuk kembali bersikap layaknya siswa/i semester akhir, fokus sama pelajaran. Sok iye, hahaha.
Tak apalah. Satu novel setelah satu bulan, saya rasa cukup. Segera, saya berharap dapat menyicip satu buku lagi. Satu lagi. Satu lagi....
No comments:
Post a Comment