7/7/14

ITB Mengajar 2014

Jadi, saya baru saja usai mengikuti kegiatan ITB Mengajar.

Apa, sih, ITB Mengajar itu?

ITB Mengajar adalah proses belajar-mengajar oleh mahasiswa ITB asal Sul-Sel dengan pelajar SMA Sul-Sel sendiri. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 30 Juni-6 Juli 2014. Jadi, seminggu penuh kemarin saya habiskan di salah satu sekolah swasta Makassar, tempat kegiatan. Datang pukul 9 pagi, pulang pukul 3 sore. Tapi, gak hanya belajar, kami juga disuguhkan talkshow keren yang pembicaranya adalah alumni ITB, pun materi mengenai persiapan masuk PTN. Ada pula games seru, dan tes komprehensif serta TPA yang cukup membuat peserta gak bisa napas.

Saat teman-teman lain menikmati liburan degan leyeh-leyeh di rumah atau nongkrong di mall, kami malah belajar dan memutar otak untuk menjawab soal.

Saya ikut kegiatan ini untuk mengisi kekosongan hari libur sebab saya ndak suka menghabiskan waktu hanya di rumah dan ndak ngapa-ngapain. Saya mengira ITB Mengajar merupakan seminar seputar PTN seperti yang biasa saya hadiri, ternyata malah seperti sekolah biasa. Saya sempat males juga, lantas mikir, duit yang dikeluarin untuk bayar tiket bisa mubazir. Lagian kegiatan ini bisa nambah kenalan baru, pengalaman baru. Jadilah saya ikut sampai akhir, di acara night camp dan closing party.

Ah ya, kami dibagi menjadi 12 kelas sesuai fakultas yang ada di ITB. Saya masuk di kelas FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) bersama 20-an pelajar lainnya, dengan wali kelas Nur Alim Kadir. Wali kelas saya ini aslinya mahasiswa FTTM ITB 2014 (iya, dia baru masuk). Seharusnya kami seangkatan, tapi Alim ikut kelas akselerasi di SMA. Dasar curang!

Tiga hari sebelum night camp kami diminta mempersiapkan sesuatu untuk ditampilkan. Setelah berunding, kami memutuskan untuk memarodikan 6 video klip, teknisnya semacam chart music gitu. Saya mendapat peran menjadi Taylor Swift di video klip We Are Never Ever Getting Back Together. Iya, makna lagunya dalem.

Dan akhirnya, setelah buka puasa bersama, kami menghabiskan malam minggu di kantin sekolah swasta tersebut yang telah disulap menjadi tempat pertunjukan keren. Setelah menonton pentas kelas lain yang cukup memukau, FSRD tampil pukul 12 malam lewat. Kami satu-satunya kelas yang memiliki konsep berbeda, dan tampil dengan sukses. Setelahnya ada penampilan beberapa kelas lagi, sebelum akhirnya persembahan terakhir dari kakak-kakak panitia inti yang cowok, tari Gandrang Bulo. Keren!

Subuhnya, kami kembali sahur bersama dengan MC Kak Muna yang superkocak. Nongkrong sampai pagi sama wali kelas masing-masing dalam acara konsultasi, kemudian mengikuti closing party yang isinya pengumuman kelas dan peserta terbaik serta nyanyi bersama.

Adapun beberapa istilah yang cukup populer selama kegiatan ini,
"Nice try, tapi kegedean." - dari salah satu video yang sempat dipertontonkan kepada kami.
"*iklan Mastin*"
Saya suka ngakak sendiri kalau nginget itu.

Seminggu ini sungguh menjadi pengalaman berharga bagi saya. Tidak hanya semakin paham mengenai persiapan PTN, saya juga mendapat banyak sekali teman baru. Terima kasih, kakak-kakak ITB Mengajar. Terima kasih, Alim. Terima kasih, FSRD. :3
"Berkaryalah, sebab dunia tidak akan mencatat orang yang tidak punya karya."
- Mifta Farid, Industrial Design ITB
"FSRD! Everything is under control. Brrr!"

No comments:

Post a Comment