Saya jadi sering merindukan saya yang dulu, masih bau kencur dan tidak tahu apa-apa tapi justru bahagia karena belum banyak mau. Berbeda dengan sekarang, saya seperti dikejar kemauan-kemauan yang memaksa saya berlari tanpa jeda. Belum lagi daftar panjang ekspektasi yang seenaknya dititipkan ke pundak. Entah baik atau buruk, yang jelas saya dibuatnya sesak.
Efek sampingnya, mulai sulit bagi saya untuk memilah dan memilih antara hitam atau putih. Segalanya tampak sama. Arah pikir yang mulai bersarang di kepala adalah bahwa tidak ada manusia berhati malaikat atau iblis seutuhnya. Semuanya hanya manusia biasa yang membawa kepentingan masing-masing. Entah bagaimana menyebutnya agar tidak terdengar sinis, hanya saja rasanya saya sudah kaku untuk harus setiap waktu berkolektif.
Bisa dibilang ini fase baru, datang mendadak dan tidak menyediakan ruang untuk bersiap-siap. Saya ingin tahu apakah semua orang yang menginjak usia awal dua puluhan harus melewati fase macam ini; merasa cukup tua tapi belum berbuat apa-apa, ketika lebih jauh menyadari bahwa menjalani hidup tidak segampang menghancurkannya, fase ketika baris-baris kalimat motivasi sudah terlalu lapuk dan basi untuk didengar.
Tidak ada yang mampu saya lakukan selain berbenah. Saya yang sudah dibiasakan manja dengan matahari siang kini seolah dipaksa untuk bersahabat dengan hujan. Menambal kekosongan di sana-sini agar saya tidak ketinggalan dan kepalang mati karena tidak mampu bertahan. Memaksa bangkit supaya tidak terbawa arus lalu hilang dan dilupakan.
Hhhh...
Rumit sekali, ya. Penat saya dibuatnya. Padahal yang saya butuhkan hanya rebah di dadamu dan tenggelam di sana selamanya.
Beberapa waktu belakangan saya juga merasakan hal yang sama. Mungkin di luar sana juga banyak, tetapi tidak sedikit yang tidak mau mengakui. Selalu berat memang rasanya untuk terus memenuhi ekspektasi atas diri sendiri, yang pada dasarnya tidak ada satupun yang memaksa untuk memenuhi ekspektasi itu. Semoga Allah membuat semesta membantu orang-orang yang sedang menghadapi hal ini untuk terus kuat dan bertahan ya.
ReplyDeleteJihaaan! Semoga sekarang sudah jauh lebih baik yaa, kaki-kaki kita tetap dikuatkan untuk jalan lebih jauh! :)
Delete