4/5/17

Satu Pertemuan Lagi


Aku menginginkan satu pertemuan lagi, satu saja. Setelahnya aku berjanji aku tak akan berusaha mendapatkanmu kembali. Aku akan merelakan jarak menang dan menanggung akibat dari keputusanku.

Aku menginginkan satu pertemuan lagi. Aku ingin mengingat rasanya debar tak keruan hanya dengan diam di sisimu, mendengar kau berbagi kisah yang sesekali diselingi gelak kita, membuat aku menyesali ketidakmampuan manusia untuk menciptakan mesin penghenti waktu.

Aku menginginkan satu pertemuan lagi. Aku ingin mengingat rasanya saat jantungku memompa darah lebih cepat hingga mengalir ke wajah. Aku ingin mengingat saat mata cokelatmu memerangkapku dalam sunyi, semu di pipiku enggan beranjak. Seketika aku lupa cara memalingkan wajah.

Aku menginginkan satu pertemuan lagi. Aku ingin mengingat bagaimana rasanya menghadapi laki-laki yang hangat, dan penuh penghargaan terhadap perempuan, sepertimu setiap hari. Aku ingin bertanya bagaimana hatimu pernah tinggal dan tak pergi.

Aku menginginkan satu pertemuan lagi. Aku mau kau diam dan mendengar, aku akan bercerita tentang bagaimana kau berarti bagiku. Aku akan bercerita bagaimana kau menggantungkan senyum di bibirku saat namamu menyapa layar ponsel. Aku akan bercerita bagaimana bayangmu tak pernah beranjak dari benakku. Aku akan bercerita betapa aku ingin kau membagi mimpi-mimpimu lagi, dan mencipta ledakan asing di dadaku setiap kau berbisik bahwa aku harus ada dalam perjalanan menuju cita itu.

Aku menginginkan satu pertemuan lagi, satu saja. Aku tak ingin kau pergi tanpa tahu betapa kau telah memberi warna di hidupku.

No comments:

Post a Comment