5/15/16

30 Days Writing Challenge | 19: First Love

Courtesy of Pinterest

Setelah nge-post Day 18, setiap mengakses blog dan melihat tema selanjutnya, saya kembali menutup laptop. Tema tulisan ini menimbulkan pertanyaan yang kerap muncul, benarkah cinta pertama terjadi pada saat kali pertama kita menjalin hubungan dengan seseorang?

Saya memang tidak cukup berpengalaman dalam menjalani hubungan sejenis itu. Tetapi, apa benarkah pada satu di antara hubungan itu saya telah mengalami cinta pertama? Setiap sore berganti, pertanyaan itu selalu menghimpit ruang kepala saya.

Saya mencoba mendiskusikan hal ini kepada para sahabat, guru, bahkan tukang becak yang saya tumpangi. Semuanya memiliki jawaban serupa dan setuju bahwa cinta pertama itu terjadi saat kali pertama menjalin hubungan dengan seseorang. Namun, titik terang tampak ketika Mama menyebut namanya. Saya mulai menyadari, semua pertanyaan yang tak terbalas melalui momen berdialog dengan teman-teman kampus dapat terjawab dengan hadirnya dia dalam hidup saya.

Day 19: Discuss your first love.

Saya langsung merasa nyaman dengannya sejak awal kami bertemu. Sempat terlintas di pikiran saya bahwa dialah cinta pertama saya, tetapi saya mengabaikannya karena menduga ini hanya perasaan sesaat. Namun, seiring dengan kebersamaan yang kami jalani, saya merasa tak ada rasa bimbang yang selalu menimbang, tak ada satu hal pun yang sia-sia.

Saya sudah beberapa kali dekat dengan lelaki, namun baru kali ini saya benar-benar merasa jatuh. Saya bisa berkata demikian sebab ada sesuatu yang terhenti dalam waktu ketika kami bersama. Dalam kebekuan inilah kita membangun sebuah cerita. Rasa yang selalu terawat, lalu tumbuh menjadi sebuah cinta yang tak terencana. Dengan dia, dengan hubungan saya yang ketiga--bukan yang pertama--bersama seseorang.

...

Cari apa?

...

Itu saja, ya. Sesungguhnya kau bisa langsung mengenalinya dengan membaca puluhan postingan saya sebelum ini. He remains forever in letters, in a new world he doesn't even know. :)

No comments:

Post a Comment